KlikKarawang - Kuliner tradisional asli Indonesia memang difavoritkan, tapi keberadaannya makin susah ditemukan. Es selendang mayang salah satunya. Pedagang jajanan enak khas Betawi ini hanya bisa ditemukan di beberapa kawasan. Itupun dalam jumlah yang tidak banyak. Namun, keistimewaan es segar ini tetap dikenang. Lalu, keunikan apa yang membuatnya masih dicari pecinta kuliner? Simak ulasannya yuk!
Selain roti buaya dan kerak telor, es selendang mayang merupakan kuliner khas Betawi yang memiliki keunikan tersendiri. Sajian berlabel minuman jadul ini terbuat dari bahan dasar tepung beras dan hunkue (tepung dari kacang) yang sudah populer sejak tahun 1940-an. Disajikan bersama gula aren, santan, serta es batu membuatnya pas disantap saat siang hari.
Nama selendang mayang muncul karena bentuk jajanan ini sendiri. ‘Selendang’ dari warna makanan yang berwarna hijau, putih, dan merah seperti selendang penari. Sementara ‘Mayang’ memiliki arti kenyal dan manis. Selain selendang, jajanan ini sekilas mirip dengan kue lapis. Namun, berbeda lagi dengan teksturnya. Potongan kecil berwarna-warni ini lebih kenyal dan lembut di lidah.
Minuman segar yang dipercaya dapat menghilangkan panas dalam ini memang susah ditemukan. Namun, kamu dapat menemukannya penjual kuliner ini di kawasan Kota Tua dan Situ Benculuk di hari-hari libur. Tak berubah, penjual es selendang mayang masih menjualnya sederhana dengan memakai gerobak pikul. Beberapa di antaranya tetap menggunakan mangkuk kecil, dan sisanya beralih ke gelas plastik untuk menyajikan es segar ini.
Setelah kepopulerannya di era tahun 40-an, es selendang mayang disebut telah menghilang selama berpuluh-puluh tahun. Baru kemudian pada tahun 1990-an muncul kembali dan sering ditemukan di acara hajatan. Sayang, kelangkaan minuman tradisional ini kembali terjadi, seiring dengan banyaknya kuliner baru yang bermunculan
Sangat disayangkan jika kuliner tradisional seperti selendang mayang kini mulai langka. Yuk, mulai lestarikan jajanan khas Indonesia agar keistimewaannya dapat dirasakan oleh generasi penerus kita nanti