KlikKarawang - Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Karawang, dr. Fitra Hergyana Sp.Kk mengatakan bahwa pemerintah mempertimbangkan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Jawa Barat, termasuk Karawang akan selesai esok. Ia menuturkan, keberhasilan PSBB ini kuncinya ada pada kedisiplinan masyarakat. "Hasil evaluasi PSBB, partisipasi dan kedisiplinan Masyarakat masih rendah," ujar dr. Fitra.
Hingga tim melakukan konferensi pers, keputusan mengenai dilanjutkan PSBB atau tidak masih belum menemui hasil. "Muspida bersama gugus tugas melakukan rapat bersama sejumlah tokoh masyarakat, ormas dan ulama terkait PSBB," katanya.
Dijelaskan dr. Fitra, pelaksanaan PSBB secara umum se-Jawa Barat tidak diperpanjang. Tinggal pemerintah daerah masing-masing yang berkeinginan melanjutkan PSBB atau tidak, sesuai dengan kondisi terakhir. "Kedepannya tidak semua 27 kabupaten/kota melaksanakan PSBB, tapi akan diserahkan kepada kepala daerah," ujarnya.
Sementara, dijelaskan dr. Fitra SpKK, berdasarkan hasil evaluasi, saat ini terdapat 50 persen daerah di Jabar yang masuk ke dalam kategori zona merah, 30 persen masuk zona kuning, dan sekitar 4 daerah dinilai sebagai zona biru. Level ketatnya PSBB lanjutan di daerah masing-masing akan disesuaikan dengan label zona yang diperoleh.
Zona merah artinya ditemukan kasus Covid-19 pada satu atau lebih kluster dengan peningkatan kasus yang signifikan. PSBB skala penuh dapat diterapkan pada daerah tersebut. Untuk zona kuning, artinya ditemukan kasus covid-19 pada kluster tunggal dan bisa dilakukan PSBB parsial.
Detailnya, Jabar akan memiliki lima level kewaspadaan, yaitu level 5 atau zona hitam (kritis), level 4 atau zona merah (berat) yakni kondisi PSBB saat ini, Level 3 atau zona kuning (cukup berat), Level 2 atau zona biru (moderat) menunjukkan wilayah yang perlu melaksanakan physical distancing, dan Level 1 atau Zona Hijau (Rendah) yakni kondisi normal.
Dijelaskan dr. Fitra, Karawang berada dalam zona merah dan jadi bahasan rapat pada tadi siang antara Bupati beserta jajaran Muspida, tokoh masyarakat dan stakeholder untuk menentukan bagaimana status Karawang untuk kedepannya. Sampai saat ini masih dikaji secara mendalam, karena besok merupakan hari terakhir PSBB Jabar.
"Kami juga dapat kajian dari dr. Hermawan, tim gugus tugas pusat, dengan dasar keilmuan epidemiologi, angka replikasi virus di Karawang adalah 1:4,02 . Artinya satu orang terinfeksi bisa memaparkan empat orang lainnya," ujar dr. Fitra.
Data hingga hari ini, orang yang terkonfirmasi positif dari uji swab test sebanyak 20 orang, telah dinyatakan sembuh 16 orang dan masih dalam perawatan 4 orang. Dari hasil reaktif rapid tes berjumlah total 216 orang, sembuh 145 orang, masih dalam perawatan 54 orang dan meninggal dunia 17 orang. Sementara, pasien dalam pengawasan berjumlah 331 orang, selesai pengawasan atau sembuh 269 orang, proses pengawasan 38 orang dan meninggal dunia 24 orang.
Untuk orang tanpa gejala (OTG) berjumlah total 736 orang, selesai pemantauan 438 orang, proses pemantauan 298 orang. "Orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 4.605 orang. Selesai pemantauan 3.108 orang, proses pemantauan 1.494 orang dan meninggal dunia 3 orang," ujarnya. (rls/yan)