“Kopi Geulis” ikut Pameran coklat dan kopi terbesar didunia, Coffee and Chocolate Africa 2019, di Ticket Dome Pro, Johannesburg, Afrika Selatan.
|
KlikKarawang - PT Pupuk Kujang bersama KBRI Pretoria berhasil mengikutsertakan salah satu mitra binaan yang terpilih yaitu petani kopi asal Sumedang yaitu “Kopi Geulis” pada Juli 2019 dalam kegiatan Pameran coklat dan kopi terbesar didunia, Coffee and Chocolate Africa 2019, di Ticket Dome Pro, Johannesburg, Afrika Selatan.
Pameran yang telah digelar tujuh kali tersebut diikuti juga oleh 230 peserta yang berasal dari industri hospitality, coffee maker manufacturer, dan restoran dan di hadiri oleh tidak kurang dari 30.000 peserta. PT Pupuk Kujang berharap exposure dari keikutsertaannya Kopi Geulis mampu memacu semangat pengusaha UMKM binaan lainnya untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan serta kualitas produknya sehingga dapat eksis dan bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Fitria Ratu Pagih selaku Manager Komunikasi Perusahaan menyampaikan, di saat ini seluruh elemen bangsa harus siap bersaing dengan pasar luar negeri. "Inilah saatnya para pelaku bisnis UMKM berlomba-lomba meningkatkan kulaitas produk dan keahliannya agar mampu bersaing dalam ekonomi baik pasar dalam negeri maupun luar negeri," katanya.
Kopi kini bukan hanya sebagai minuman penahan kantuk dan teman sarapan pagi. Namun kini telah beralih wujud menjadi menjadi aneka minuman segala kalangan. Mulai dari warung kaki lima pinggir jalan, Cafe hingga restoran mewah di pusat-pusat perbelanjaan dengan berbagai varian dan olahan. Hingga menjadi suatu trend gaya hidup tersendiri yang banyak digandrungi masyarakat.
Hal itu lah yang menyebabkan menjamurnya berbagai warung kopi di berbagai penjuru tanah air. Melihat potensi tersebut Ai Awang Hayati, seorang pengusaha asal Sumedang, Jawa Barat mendirikan usaha Kopi dengan nama brand ‘Kopi Geulis’. Selain karena potensi penjualannya yang sangat luas, kopi juga tumbuh subur di daerahnya yakni di Daerah sekitar Gunung Manglayang Timur yang telah di kenal sebagai salah satu sentra produksi kopi jawa barat sejak masa kolonial Belanda.
Awalnya ditahun 2017 Ai Bekerja sama dengan petani sekitar memproduksi kurang lebih 500kg kopi dari 300 pohon Kopi Arabika di lereng gunung manglayang Timur diketinggian 1500mdpl. Hingga saat ini Kopi Geulis telah berhasil melahirkan beberapa macam produk seperti green bean (biji kopi), roast bean (sangrai kopi), ground (bubuk kopi), selai kopi dan kedai kopi. Selain dipasarkan disekitar Sumedang, Kopi geulis juga berhasil menembus pasar internasional dengan dukungan berbagai pihak, salah satunya dengan binaan PT Pupuk Kujang.
Selain itu, PT Pupuk Kujang juga memberikan bantuan modal kemitraan hingga bantuan peningkatan produktivitas tanaman kopi.
Bantuan tersebut diberikan berupa pemupukan tanaman kopi hingga mampu memberikan hasil maksimal mencapai 1.700kg kopi dari sebelumnya hanya 500kg kopi permusim.
Keberlanjutan usaha koperasi dan UMKM (KUMKM) harus menjadi prioritas penting yang diselamatkan di tengah pandemi Covid-19. Di tengah krisis virus corona baru ini peran pelaku KUMKM justru sangat vital untuk tetap menjaga bergeraknya sektor riil di Tanah Air.
“Kita semua berharap pandemi Covid-19 segera berlalu, agar pasar kopi nasional dan dunia kembali bergairah dan Pupuk Kujang dapat terus tingkatkan kemandirian UMKM, khususnya di Jawa Barat,” tambah Ratu. (rls/yan)