KlikKarawang - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Indonesia Todotua Pasaribu menyatakan impor katalis dari luar negeri harus dikurangi bahkan dihentikan atau di stop menyusul mulai diproduksinya katalis di dalam negeri. Hal itu diungkapkan saat produksi katalis perdana di PT Katalis Sinergi Indonesia (KSI) , Kawasan Industri Kujang Cikampek, Karawang, Rabu (26/2).
"Dengan adanya teknologi inovasi anak bangsa ini, kita pemerintah harus support ini luar biasa. Sepanjang suplai di sanggupi dari plant ini import nya akan kita stop. Jadi sepanjang plant bisa mensuplai impor akan kita stop. Pemain importir jangan bercanda dengan ini, ini produk dalam negeri tidak ada permainan harga. Produk katalis harus masuk dalam kemandirian kebutuhan,"katanya
Dikatakannya, pabrik katalis pertama karya anak bangsa ini merupakan salah satu komitmen dalam program hilirisasi produk sekaligus mendukung kemajuan industri kimia nasional dalam mengurangi ketergantungan akan katalis impor. Sehinggaa penyediaan katalis ini untuk memproduksi dan memenuhi kebutuhan katalis nasional guna mengurangi impor katalis dari luar negeri.
"Katalis ini merupakan material support atau efisiensi atau memaksimalkan produk-produk yang terkait dengan hilirisasi yang ada di industri, "ujarnya.
Dengab proyeksi bisa memproduksi katalis sebanyak 800 ton per tahun. Produksi itu, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan katalis dalam negeri. Alhasil, ketergantungan impor katalis selama ini bisa terkikis. Sehingga, Indonesia tidak perlu mengimpor hampir seluruh kebutuhan katalis.
"Material bahan bakunya semua ada di negara kita, material cadangan yang kita punya luar biasa tapi produk katalis kita sendiri selama ini oleh hilirisasi sendiri impor. Dengan adanya ini ada produk dalam negeri, " Katanya
Dalam kesempatan itu hadir Hadiyanto selalu Direktur Utama PT KSI, R. Rynaldo Septwinaldi sebagai Direktur Keuangan dan Pemasaran PT. KSI dan Elvianto Riendra selaku Direktur Produksi & Riset PT. KSI.
Pabrik katalis pertama karya anak bangsa ini merupakan salah satu program Pupuk Indonesia untuk hilirisasi produk sekaligus mendukung kemajuan industri kimia nasional dalam mengurangi ketergantungan akan katalis impor.
Pupuk Indonesia melalui anak usahanya PT Pupuk Kujang, berperan sebagai salah satu investor, khususnya dalam kegiatan penyediaan lahan dan lain-lain. Pabrik katalis ini akan menjadi industri yang ramah lingkungan, mendukung pengembangan green fuel, serta pengembangan energi baru dan terbarukan.
Pabrik Katalis Merah Putih didesain memiliki kapasitas produksi sebesar 800 ton per tahun. Proses pembangunannya telah berlangsung selama 13 bulan dengan total investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 286 miliar.
Katalis sendiri berfungsi untuk mempercepat terjadinya reaksi kimia dengan beragam bentuk dan ukuran. Contohnya, penggunaan katalis dapat mempercepat reaksi kimia tanpa memerlukan suhu yang tinggi. Dengan demikian, katalis dapat menghemat energi dan mengurangi biaya produksi.(Nof)